Selasa, 20 Mei 2025

KUD Sari Subur Kabupaten Musi Rawas mengirimkan 13 orang Peseta Pelatihan Pemetaan Kebun Sawit yang diselenggarakan oleh BPDP dan IPB Training

KUD Sari Subur Kabupaten Musi Rawas mengirimkan 13 orang Peseta Pelatihan Pemetaan Kebun Sawit yang diselenggarakan oleh BPDP dan IPB Training guna Perkuat Legalitas dan Tata Kelola Agraria yang digelar di Hotel Emilia Hotel By Amazing Palembang sejak tanggal 20 s/d 23 Mei 2025. 

Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan IPB Training menggelar Pelatihan Teknis Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit di Palembang. Kegiatan ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas SDM perkebunan dalam menghadapi tantangan legalitas lahan dan pemanfaatan data spasial.
Pelatihan yang berlangsung secara tatap muka ini diikuti oleh 88 peserta dari tiga kabupaten sentra sawit di Sumatera Selatan : Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Musi Rawas, dan Kabupaten Musi Rawas Utara. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Ir Agus Darwa, MSi dan dihadiri oleh perwakilan BP2SDMP Kementerian Pertanian serta tim pengajar dari IPB Training.
Adapun KUD Sari Subur mengirimkan anggotanya sebanyak 13 orang untuk menjadi peserta Pelatihan Teknis Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit di Palembang. Ketua KUD Sari Subur, Dedek Sulaiman, S.Pd. I berharap "setelah peserta mengikuti pelatihan tersebut diharapkan mampu dalam hal teknik pengambilan koordinat GPS, penggunaan drone, pemetaan blok kebun, hingga penyusunan peta poligon berbasis spasial, sehingga dapat berkontribusi dalam program-program KUD Sari Subur." ujarnya.
Peseta Pelatihan Pemetaan Kebun Sawit
yang diselenggarakan oleh BPDP dan IPB Training 
Kepala Dinas Prkebunan Provinsi Sumatera Selatan Ir. Agus Darwa, MSi menjelaskan bahwa pelatihan ini memiliki makna penting dan strategis di tengah meningkatnya penertiban oleh Satgas Penegakan Kawasan Hutan. “Lebih dari 160 ribu hektar kebun di Sumsel saat ini terindikasi berada di kawasan hutan. Tanpa pemahaman pemetaan dan legalitas lahan, petani bisa dirugikan,” tegas Kepala Dinas Pekerbunan Provinsi Sumsel Ir. Agus Darwa, MSi.
Beliau menjelaskabn bahwa kebun rakyat yang selama ini berkembang berdasarkan surat-surat lokal, kerap tidak memiliki titik koordinat yang pasti. Hal ini memicu konflik agraria dan menyulitkan program nasional seperti peremajaan sawit rakyat (PSR) maupun sertifikasi ISPO. “Dengan pelatihan ini, petani bisa mengetahui secara presisi batas lahannya dan menghindari konflik dengan pihak lain, termasuk negara,” jelasnya"
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (BP2SDMP), yang diwakili oleh Dr. M. Apuk Ismane, MSi, menjelaskan bahwasanya peningkatan kompetensi SDM adalah fondasi keberlanjutan industri sawit nasional. “Pelatihan ini adalah bagian dari target pelatihan 2.500 orang di Sumsel tahun ini. Kita ingin mencetak SDM yang tidak hanya tahu teknis, tapi juga melek regulasi dan teknologi.” ujarnya.

Materi pelatihan meliputi teknik pengambilan koordinat GPS, penggunaan drone, pemetaan blok kebun, hingga penyusunan peta poligon berbasis spasial. Pelatihan dilengkapi dengan praktik lapangan dan diskusi kelompok. 
Adapun seluruh biaya selama pelatihan ditanggung oleh panitia, mulai dari Akomodasi, Konsumsi dan Transfortasi pulang pergi hingga uang saku seluruhnya ditanggung Panitia.(Admin).

Daftar Blog Saya